Fasilitator Lokal Atasi Kemacetan Aliran Dana Rehabilitasi Pascabencana
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Sempat macet, dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi hunian penyintas bencana gempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat, mengalir lagi karena kehadiran fasilitator dari masyarakat lokal. Target pembangunan pun dapat dikebut.
Dalam laporan yang dipaparkan Komandan Resor Militer 162/Wira Bhakti Kolonel (Czi) A Rizal P di hadapan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, tercatat sebanyak 216.519 rumah rusak di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa pascabencana gempa bumi. Pertemuan itu diadakan di Mataram, Jumat (18/1/2018).
Secara keseluruhan, dana yang dibutuhkan untuk rekonstruksi dan rehabilitasi Rp 3,51 triliun. Dari dana kebutuhan itu, hingga saat ini yang sudah disalurkan ke penyintas bencana sekitar Rp 3,4 triliun.
Rizal bertanggung jawab atas rehabilitasi dan rekonstruksi rumah dengan kondisi rusak sedang dan rusak ringan. ”Sebelum awal tahun, ada kemacetan pencairan dana untuk rumah dengan kondisi rusak sedang dan ringan. Kami sudah atasi sekarang. Perkiraan dana cair pekan ini sehingga pekan depan bisa mulai membangun lagi,” tuturnya.
Dana yang disalurkan itu tidak bisa dicairkan langsung oleh penyintas bencana. Rizal mengatakan, penyintas harus didampingi dan direkomendasi oleh fasilitator untuk mencairkan dana.
Adapun percepatan ini ditopang oleh kehadiran fasilitator yang berasal dari masyarakat lokal. Sebanyak 500 anggota babinsa dan 1.000 penduduk sipil setempat dilatih dan dibentuk menjadi tim fasilitator pada awal 2019 ini. ”Kehadiran fasilitator lokal ini memiliki chemistry yang pas dengan penyintas bencana, sosialisasi dan komunikasi jauh lebih lancar,” ujar Rizal.
Oleh sebab itu, Rizal mempercepat target penyelesaian rekonstruksi dan rehabilitasi rumah penyintas bencana dengan kondisi rusak ringan dan rusak sedang. Target terdekat, 1.000 rumah rusak ringan dan 300 rumah rusak sedang tuntas pada awal Februari 2019.
Berdasarkan pengalamannya, Ketua Kelompok Masyarakat Area Pengampel Indah, Mataram, Lalu Mandraguna mengatakan, kehadiran fasilitator membantu administrasi dan persyaratan dalam pembangunan rumah. Administrasi itu bertujuan untuk pencairan dana.
Hingga saat ini, tercatat 141.381 rumah dengan kondisi rusak sedang dan rusak ringan. Rizal mengatakan, pihaknya sudah menyelesaikan rehabilitasi sekitar 7.000 rumah.