Tengkes menjadi tantangan pemerintah baru hasil Pemilu 2024.
Oleh
REDAKSI
·2 menit baca
Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Dalam perpres disebutkan, tengkes (stunting) adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri kesehatan.
Pasal 5 Ayat (1) Perpres memasang target antara prevalensi tengkes 14 persen pada 2024. Namun, data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 menunjukkan prevalensi tengkes masih 21,5 persen. Jika merujuk data Survei Status Gizi Indonesia 2022, prevalensi tengkes hanya turun 0,1 persen. Artinya, angka prevalensi tengkes cenderung stagnan (Kompas.id, 25/4/2024).
Penyebab lambatnya penurunan prevalensi tengkes dievaluasi berdasarkan pencapaian target sembilan indikator sasaran seperti dilampirkan dalam perpres. Dari sembilan indikator, tiga indikator yang mencapai target. Enam indikator lainnya belum tercapai. Salah satunya yang belum tercapai, persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi (90 persen).
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan evaluasinya tentang upaya penurunan prevalensi tengkes dalam kesempatan terpisah, seperti dikutip Kompas.id. Di sela-sela Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2024 di Tangerang, Banten, Rabu (24/4/2024), Presiden mengatakan, target penurunan tengkes hingga 14 persen memang tidak mudah dicapai. Upaya penurunan tengkes harus dilakukan secara terintegrasi semua pihak.
Wapres Amin juga menyampaikan evaluasinya dalam Rapat Kerja Nasional Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting 2024 di kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Jakarta, Kamis (25/4/2024). Wapres mendorong intervensi kebijakan difokuskan pada hal-hal yang memiliki daya ungkit dalam percepatan penurunan tengkes.
Joko Widodo-Ma’ruf Amin hanya punya waktu lima bulan untuk mengejar target penurunan angka tengkes sebelum pelantikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Oktober 2024. Prabowo-Gibran, yang dalam kampanyenya akan melanjutkan program Jokowi-Amin, mesti menuntaskan target antara prevalensi tengkes sesuai perpres.
Dalam visi-misinya, Prabowo-Gibran merencanakan 8 Program Hasil Terbaik Cepat yang dikawal langsung oleh Presiden dan Wapres dalam lima tahun, yang nomor satunya ditujukan untuk menangani tengkes. Program nomor satu itu adalah memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil.
Kita sama-sama menanti hasil dari program itu untuk menurunkan prevalensi tengkes di Indonesia.