Pemasok Senjata Api dari Papua Niugini ke KKB Jadi Tersangka
Polda Papua menetapkan dua tersangka penyalahgunaan tiga pucuk senjata api dan 73 butir amunisi untuk kelompok kriminal bersenjata. Keduanya mendatangkan amunisi dan senjata api dari Papua Niugini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Dua penyuplai senjata dan amunisi untuk kelompok kriminal bersenjata atau KKB di Papua, Dingen Tabuni dan Abed Telenggen, ditetapkan menjadi tersangka oleh polisi. Mereka diduga berafiliasi dengan pimpinan KKB di Kabupaten Puncak, Lekagak Telenggen.
Pada Jumat (3/9/2021), Satgas Nemangkawi dan Polda Papua menangkap Dingen dan Abed di dua lokasi berbeda. Dingen ditangkap di daerah Sentani Timur sekitar pukul 10.00 WIT dan Abed di kawasan Doyo pukul 13.50 WIT. Mereka berkomplot membeli senjata dan amunisi itu dari warga Papua Niugini.
Dari rumah Dingen lantas ditemukan uang Rp 28 juta, tiga pucuk senjata laras panjang, enam magazin, dan 73 butir amunisi. Tiga senjata itu adalah sepucuk M16 dan dua pucuk SS1.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Komisaris Besar Faizal Ramadhani di Jayapura, Sabtu (4/9/2021) menuturkan, Abed berperan sebagai penyedia dana. Sementara Dingen bertugas mencari senjata dan amunisi untuk KKB.
”Keduanya dijerat Pasal 1 Ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 terkait penyalahgunaan senjata api dan amunisi. Keduanya terancam hukuman penjara seumur hidup, atau hukuman penjara maksimal 20 tahun,” ujar Faizal.
Ia menuturkan, Dingen dan Abed diduga berafiliasi dengan Lekagak Telenggen. Lekagak dan kelompoknya seringkali beraksi menyerang warga dan aparat TNI Polri di Kabupaten Puncak.
”Diduga, mereka membawa amunisi dan senjata api lewat jalur tikus di perbatasan Jayapura dan Papua Niugini. Kami akan menyelidiki aliran dana untuk kedua pelaku membeli amunisi dan senjata,” ujarnya.
Diketahui dari catatan Kompas sepanjang Januari-September tahun 2021, KKB telah melakukan 27 penyerangan di Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, Pegunungan Bintang, Puncak, dan terakhir di Maybrat. Akibatnya, 13 aparat keamanan dan 13 warga sipil meninggal dunia. Sementara itu, 19 aparat keamanan dan tiga warga lainnya terluka.
Faizal juga menambahkan akan menelusuri potensi kemungkinan KKB bakal mengganggu perhelatan Pekan Olahraga Nasional Papua, 2-15 Oktober 2021. Ada empat daerah yang bakal menjadi tuan rumah PON Papua 2020, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika.
Juru bicara Panitia Besar PON Papua 2020 Azis Matdoan berharap aparat bisa mendeteksi secara lebih dini potensi gangguan keamanan. Sejauh ini, mitigasi sudah dilakukan pada lebih kurang 25.000 sukarelawan. Identitas mereka sudah diverifikasi oleh Polda Papua dan Kodam XVII Cenderawasih.
”Kami juga menerapkan pengamanan berlapis di setiap arena. Setiap panitia, sukarelawan hingga penonton wajib melewati pemeriksaan metal detector atau alat pendeteksi logam sebelum memasuki arena PON,” ujar Azis.