Sebanyak 23 Rumah di Kuningan Rusak akibat Gempa Brebes
Sebanyak 23 rumah dilaporkan rusak di kuningan setelah gempa tektonik berkekuatan 4,2 Magnitudo di Brebes, Jawa Tengah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
KUNINGAN, KOMPAS — Gempa tektonik berkekuatan 4,2 Magnitudo yang berpusat di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (11/12/2020) pagi, merambat hingga ke Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Sebanyak 23 rumah di daerah Cibingbin dilaporkan rusak.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, dampak gempa dirasakan di Dusun Satu RT 001, 002, 006 RW 002, Desa Cipondok Kecamatan Cibingbin. Sebanyak empat rumah mengalami rusak sedang, seperti tembok ambruk.
Gempa juga memicu kerusakan ringan 19 rumah. Genteng di rumah tersebut jatuh. Genteng puskesmas terpadu dan posyandu turut rusak. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana mengatakan, gempa sekitar 20 detik juga dirasakan di sejumlah daerah di Kuningan yang berdekatan dengan Brebes, seperti Cibeureum, Cimahi, dan Kawungsari. ”Kami menurunkan tim assessment, memperbaiki bangunan yang rusak dan menyalurkan logistik,” ujarnya.
Indra meminta masyarakat tidak panik dan terpancing dengan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Masyarakat juga perlu waspada terhadap tanah bergerak yang kerap mengancam sejumlah daerah di Kuningan, seperti Cibingbin.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Ahmad Faa Izyin, mengatakan, sejumlah daerah di Kuningan merasakan gempa berkedalaman 5 kilometer di Brebes. Gempa tercatat pada Jumat pukul 05.51 di 28 kilometer barat daya Brebes.
Masyarakat diminta tidak panik dan terpancing dengan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Gempa bumi dangkal akibat sesar lokal itu terasa di Kuningan dengan skala II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda ringan yang digantung bergoyang). Gempa juga terasa di Cirebon dengan Skala Intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah seperti ada truk melintas).
Gempa di Kuningan bukan kali ini saja. Pada akhir September 2019, gempa bermagnitudo 2,9 terjadi di sana. Gempa itu menandai aktifnya Sesar Baribis di area padat penduduk.
Sesar Baribis berada di Segmen Ciremai. Segmen Ciremai, gunung tertinggi di Jabar, memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum M 6,5. Sejarah mencatat aktivitas gempa yang dipicu Sesar Baribis Segmen Ciremai cukup banyak. Sebagai contoh, pada 1947, 1955, dan 1973 pernah terjadi gempa tektonik yang melanda daerah barat daya Gunung Ciremai dan sekitarnya (Kompas.id, 29/9/2019).