logo Kompas.id
EkonomiIndonesia Targetkan 2.300...
Iklan

Indonesia Targetkan 2.300 Megawatt dari Tenaga Surya di 2023

Transisi energi tak terelakkan. Potensi energi terbarukan di Indonesia yang melimpah perlu dioptimalkan, salah satunya dari jenis tenaga surya.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 4 menit baca
Paiton Energy membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mendukung penyediaan sumber energi terbarukan. Perusahaan membangun PLTS dari stasiun Photovoltaic (PV) untuk keperluan konsumsi sendiri dengan total kapasitas terpasang 1.013 kW dengan Sistem Tenaga Surya on-Grid. Proyek PLTS ini dipasang di area pembangkit Paiton (689KW), atap gedung administrasi (65KW), dan atap balai rekreasi di perumahan Paiton (289KW). Listrik yang dihasilkan ini juga digunakan untuk mengisi daya bus listrik yang berfungsi sebagai transportasi karyawan sehari-hari. Hal itu dilakukan untuk menekan penggunaan batubara.
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Paiton Energy membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mendukung penyediaan sumber energi terbarukan. Perusahaan membangun PLTS dari stasiun Photovoltaic (PV) untuk keperluan konsumsi sendiri dengan total kapasitas terpasang 1.013 kW dengan Sistem Tenaga Surya on-Grid. Proyek PLTS ini dipasang di area pembangkit Paiton (689KW), atap gedung administrasi (65KW), dan atap balai rekreasi di perumahan Paiton (289KW). Listrik yang dihasilkan ini juga digunakan untuk mengisi daya bus listrik yang berfungsi sebagai transportasi karyawan sehari-hari. Hal itu dilakukan untuk menekan penggunaan batubara.

JAKARTA, KOMPAS — Indonesia menargetkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS pada 2023 sebesar 2.300 megawatt. Target tersebut sebagai bentuk komitmen transisi energi menuju emisi nol bersih pada 2060 seperti yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Capaian Indonesia saat ini untuk kapasitas terpasang PLTS baru 200 megawatt.

Target tersebut tertuang dalam deklarasi di acara “Indonesia Solar Summit 2022” yang diselenggarakan secara hibrida, Selasa (19/4/2022), oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Institute for Essential Services Reform (IESR). Tercatat ada 31 pihak yang terlibat dalam deklarasi tersebut yang terdiri dari unsur pengembang PLTS, pelaku usaha pengguna PLTS, pengelola kawasan industri, dan badan usaha milik negara (BUMN).

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000