Momentum G20, Kendaraan Listrik Terus Disosialisasikan
Kementerian Perhubungan menggelar Touring Mobil Listrik dari Jakarta menuju ke Jambi, Senin (17/1/2022). Selain menguji ketangguhannya, perjalanan ini juga mengampanyekan penggunaan kendaraan ramah lingkungan.
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Memanfaatkan momentum penyelenggaraan pertemuan internasional G20, Kementerian Perhubungan menggelar Touring Mobil Listrik dari Jakarta menuju ke Jambi. Setelah beberapa pihak menguji kendaraan listrik lintas Jawa, kini Sumatera menjadi salah satu sasaran untuk menyosialisasikan penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan secara masif.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi, Senin (17/1/2022), melepas keberangkatan peserta touring yang mengambil start di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. Pelepasan touring mobil listrik dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi, dan Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Touring kendaraan listrik Jakarta-Jambi ini diikuti oleh 11 unit kendaraan listrik yang terdiri dari masing-masing satu unit kendaraan listrik Nissan Leaf, DFSK Gelora EV, Hyundai Ionic, dan delapan unit kendaraan listrik operasional Kementerian Perhubungan. Perjalanan ini juga didampingi oleh enam unit kendaraan service (non-listrik).
Jarak perjalanan Jakarta-Jambi sekitar 826 Kilometer, dengan estimasi perjalanan selama dua hari. Diperkirakan, para peserta sampai di Jambi pada Rabu (19/1/2022), yang akan disambut pula oleh Menhub.
Budi mengatakan, untuk menjadikan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai ini lebih masif, tentunya dibutuhkan suatu kampanye. Kegiatan touring ini menjadi simbol bahwa Kemenhub selalu konsisten untuk mewujudkan hal itu. Adanya permasalahan lingkungan, seperti pemanasan global, efek gas rumah kaca, dan emisi karbon, mengharuskan semua pihak melakukan upaya penanganan yang serius.
“Oleh karena itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, beliau mengharuskan kita untuk mulai menggunakan kendaraan dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan,” ujar Menhub.
Kegiatan kampanye penggunaan kendaraan ramah lingkungan yang dilakukan saat ini merupakan momentum yang tepat. Indonesia pada tahun ini ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan pertemuan internasional G20, yang mempunyai fokus pada agenda penciptaan pembangunan yang berkelanjutan dan kelestarian lingkungan yang lebih baik di masa depan.
“Ini pun bertepatan juga dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diselenggarakan di Jambi pada Rabu mendatang, di mana pada bulan Januari Kemenhub bertindak sebagai campaign manager,” tutur Budi.
Momentum Presidensi Indonesia pada G20 dan Gerakan Nasional BBI diharapkan dapat lebih memasifkan kampanye penggunaan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Selain itu, diharapkan juga dapat memunculkan produk-produk kendaraan ramah lingkungan dari dalam negeri yang berdaya saing dengan produk luar negeri.
Budi menjelaskan, Gerakan Nasional BBI merupakan salah satu sarana bagi para pengusaha lokal, khususnya UMKM untuk menampilkan produk-produknya. Sekitar 90 persen Gerakan ekonomi dilakukan oleh para pelaku usaha UMKM. Ini harus didukung bersama agar perekonomian Indonesia bangkit dan lebih baik menuju Indonesia Emas pada tahun 2045.
Dalam perjalanan, peserta nantinya akan berhenti di sejumlah lokasi charging kendaraan atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang telah disiapkan oleh PT PLN (Persero). Pada setiap titik perjalanan, akan dilakukan kegiatan sosialisasi percepatan kendaraan listrik bersama dengan sejumlah pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, “Kita ingin menguji kolaborasi antara sarana dan infrastruktur SPKLU yang disiapkan oleh PLN, sekalian kampanye mobil masa depan yang ramah lingkungan dan mengkampanyekan Pertemuan Internasional G20 di Bali tahun ini.”