SURABAYA, KOMPAS — Eri Cahyadi-Armuji menjadi pasangan pertama yang mendaftar ke Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/5/2024). Mereka ingin kembali memenangi pemilihan wali kota-wakil wali kota untuk Surabaya.
Eri menjabat Wali Kota Surabaya, sedangkan Armuji menjabat Wakil Wali Kota Surabaya. Pasangan ini merupakan kader PDI-P yang memenangi kontestasi 2020. Pendaftaran ke PDI-P Surabaya menegaskan komitmen mereka sebagai kader sekaligus kepercayaan untuk meneruskan kepemimpinan.
”Dengan niat baik, kami memulai langkah dan tahapan untuk bersama rakyat menyongsong pilkada,” ujar Eri seusai menyerahkan formulir pendaftaran di Sekretariat PDI-P Surabaya. Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini akan merangkul partai-partai lainnya dalam kontestasi yang akan berlangsung 27 November 2024.
Eri melanjutkan, seusai masa Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah, ia telah mendatangi partai-partai untuk silaturahmi dan halalbihalal. Eri menerima saran dan kritik untuk pembangunan ibu kota Jatim. ”Kami terus berkomunikasi dengan partai politik lain, meminta formulir pendaftaran, dan akan segera menyerahkannya,” katanya.
Organisasi politik yang coba dirangkul ialah pemilik kursi di DPRD Kota Surabaya selain PDI-P dan nonparlemen. Pemilik kursi ialah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrat, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Armuji menambahkan, ia memohon doa restu kepada warga Bumi Pahlawan agar dapat menuntaskan program pemerintahan. Utamanya ialah menurunkan kemiskinan, pengangguran, stunting, meningkatkan layanan pendidikan, kesehatan, dan mengurangi dampak banjir. ”Kami berharap kembali mendapat dukungan dan restu dari warga,” ujar mantan Ketua DPRD Kota Surabaya lalu Anggota DPRD Jatim itu.
Ketua PDI-P Surabaya Dominikus Adi Sutarwijono mengatakan, pendaftaran menjadi hak setiap warga negara untuk mengikuti pilkada. Meski dukungan mulai mengerucut ke Eri-Armuji, keputusan resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi kewenangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
”Pendaftaran terbuka bagi siapa pun,” ujar Adi alias Awi yang menjabat Ketua DPRD Kota Surabaya dan kembali lolos ke parlemen dari Daerah Pemilihan Surabaya 3 (Wonocolo, Rungkut, Sukolilo, Tenggilis Mejoyo, Gunung Anyar, Mulyorejo, Bulak).
Secara terpisah, Ketua PAN Surabaya Mahsun Djayadi mengatakan, Eri-Armuji memang datang dalam halalbihalal dan menyatakan ingin mendaftar ke partai ini. Di sisi lain, PAN juga sedang membuka pendaftaran. ”Ya, ditunggu saja apakah Mas Eri dan Cak Ji (Armuji) jadi mendaftar atau tidak,” katanya.
Pendaftaran terbuka bagi siapa pun.
Dosen ilmu politik Universitas Airlangga, Hari Fitrianto, mengatakan, untuk pilwali belum muncul nama-nama yang kuat dibicarakan kecuali petahana Eri-Armuji. Partai politik daerah masih melihat konstelasi di pusat setelah pilpres dan pemilu. ”Situasi masih menuju ke fase keseimbangan dan persiapan peralihan,” katanya.
Partai di daerah, kata Hari, belum bisa menentukan atau mengajukan sikap terkait kandidat untuk pilkada karena menunggu sikap pusat. Di sisi lain, kewenangan memutuskan calon bukan di daerah, melainkan pusat. KPU juga belum membuka pendaftaran.
”Mau daftar hari ini, tetapi kalau DPP memutuskan berbeda sehari sebelum pendaftaran ke KPU, ya, bisa berbeda. Artinya, pengajuan nama-nama bukan jaminan,” ujar Hari.
Menurut Hari, partai juga akan melihat sejauh mana kepentingan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden-wakil presiden dalam pilkada. Ini akan menentukan sikap partai termasuk calon-calon yang akan maju. Namun, sepatutnya, partai-partai mulai mendorong kalangan penantang Eri-Armuji.
Beberapa nama penantang di luar PDI-P yang berpeluang, misalnya Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya dari PKS Reni Astuti, Ketua PKB Surabaya Musyafak Rouf, Ketua Demokrat Surabaya dan anggota DPR Lucy Kurniasari. Selain itu, ada Ketua Pro Jokowi Jatim Bayu Airlangga yang juga menantu mantan Gubernur Soekarwo, eks Sekretaris Kota Surabaya Hendro Gunawan, musisi Ahmad Dhani dari Gerindra, Ketua Gerindra Surabaya Cahyo Harjo Prakoso, dan Ketua Golkar Surabaya Arif Fathoni.