Anggaran Rp 72,9 Miliar untuk Bangun Perpustakaan di Enam Daerah di Lampung
Tingkat literasi masyarakat Lampung terus didorong. Salah satunya melalui pembangunan perpustakaan modern.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Tahun ini pemerintah mengucurkan anggaran Rp 72,9 miliar untuk membangun perpustakaan modern di enam kabupaten/kota di Lampung. Keberadaan perpustakaan itu diharapkan bisa meningkatkan minat baca dan tingkat literasi masyarakat di Lampung.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia, Adin Bondar saat peresmian Gedung Perpustakaan Provinsi Lampung, Kamis (2/5/2024), di Bandar Lampung. Dalam acara itu, juga digelar festival literasi bertajuk ”Perpustakaan Bertransformasi, Literasi Maju, Lampung Berjaya”.
Menurut Adin, anggaran Rp 72,9 miliar itu diambil dari dana alokasi khusus bidang pendidikan dan perpustakaan. Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan fasilitas baca modern di enam kabupaten/kota di Lampung, yakni Way Kanan, Tulang Bawang Barat, Mesuji, Pesawaran, Bandar Lampung, dan Lampung Barat.
Selain kucuran anggaran itu, Perpusnas memberikan bantuan 23 mobil perpustakaan keliling dan 43 unit pojok baca kepada pemerintah daerah di Lampung. Pada tahun ini Perpusnas juga akan mengembangkan 10.000 perpustakaan desa dan kelurahan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di 320 desa di Lampung.
Berbagai program itu penting untuk meningkatkan literasi masyarakat menyambut bonus demografi di Indonesia. ”Masyarakat Indonesia menuju bonus demografi tahun 2045. Maka, kata kuncinya adalah penguasaan terhadap informasi, pengetahuan, dan teknologi agar masyarakat kita menjadi produktif, inovatif, kreatif, dan sejahtera,” kata Adin.
Adin juga mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Lampung yang berupaya mengembangkan layanan perpustakaan. Menurut dia, tidak banyak provinsi yang mempunyai fasilitas perpustakaan daerah yang besar dan lengkap. Selain Lampung, daerah lain yang mempunyai layanan fasilitas perpustakaan cukup besar dan lengkap adalah Sulawesi Tengah, Riau, dan DKI Jakarta.
Kami akan berupaya menciptakan ekosistem perpustakaan yang dinamis, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyatakan, pembangunan Gedung Perpustakaan Provinsi Lampung bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan budaya baca masyarakat. Dia berharap masyarakat bisa memanfaatkan perpustakaan tersebut dengan sebaik-baiknya.
”Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, komunitas literasi, dan sektor swasta, kami akan berupaya menciptakan ekosistem perpustakaan yang dinamis, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” kata Arinal.
Pada tahun 2022 Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Lampung sebesar 59.99. Angka tersebut menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 60.90 dan masih berada di bawah rata-rata IPLM nasional, yakni 64.48.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Riski Sofyan mengatakan, festival literasi yang digelar di perpustakaan tersebut bertujuan untuk menarik pengunjung. Dia berharap semakin banyak masyarakat yang mengetahui dan memanfaatkan perpustakaan itu.
Saat ini Perpustakaan Provinsi Lampung memiliki sekitar 75.000 koleksi buku. Pemprov Lampung akan terus menambah koleksi buku hingga mencapai di atas 100.000 buku. Selain itu, terdapat pula fasilitas internet gratis, ruang baca, serta ruangan untuk diskusi.
Menurut Riski, sejak pembukaan secara terbatas pada Januari 2024, sudah ada sekitar 2.000 warga yang berkunjung ke Perpustakaan Provinsi Lampung. Ke depan pengelola perpustakaan akan berkolaborasi dengan berbagai komunitas dan instansi untuk menggelar kegiatan literasi.